Senin, 04 April 2011

7 negara dengan tingkat kriminalitas tinggi

aman sekarang, keamanan menjadi barang yang mahal. Ketenangan pun menjadi hal yang sulit didapatkan, apalagi bagi anda yang tinggal di kota-kota besar. Tingkat kriminalitas pun akhir-akhir ini mulai meresahkan masyarakat. Berikut beberapa negara yang dinilai memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi

1.Brazil
Negeri yang terkenal akan tim sambanya ini ternyata memiliki tingkat kemiskinan yang sangat tinggi. Selain itu terkenal akan tingkat kriminalitas yang juga terus meningkat, diduga faktor kemiskinan mempengaruhi tingginya tingkat kejahatan tersebut. Dikabarkan para remaja disana sudah terbiasa dengan kekerasan dari semenjak kecil. Pada tahun 2009 Kepolisian Brazil mendapatkan sebuah pengakuan dari gadis berusia 17 tahun yang ditangkap dalam sebuah bentrokan di jalanan. Gadis tersebut mengaku telah membunuh 30 pria di Saopaulo, Brazil, tanpa rasa bersalah sedikitpun. Isu kriminalitas yang tinggi ini pun sempat menjadi bahasan dunia dalam penetapan tempat penyelenggaraan Piala Dunia 2014 yang akan diselenggarakan di negara bagian selatan Amerika ini. Tindak kriminal di sana tidak hanya menyerang warga sipil, tetapi juga menyerang Polisi dan lembaga-lembaga publik.

2.Afrika Selatan
Negara yang pernah menganut Politik Apparteid ini masih menjadi negara yang memiliki kesenjangan yang lebar dari segi perekonomian. Bahkan, di beberapa kawasan di negara ini memiliki angka pengangguran yang sangat tinggi memiliki angka pengangguran yang sangat tinggi. Kondisi kesenjangan ini memicu frustasi warga hingga menimbulkan kekerasan. Angka pembunuhan di negeri ini meski masih terbilang tinggi namun turun hingga 44% sejak 1995. Setidaknya 50 orang perharinya terbunuh di negeri Nelson Mandela ini, dengan rata-rata 18 ribu orang tewas akibat pembunuhan dan tercatat 18 ribu kasus percobaan pembunuhan setiap tahunnya. Data statistik di Afrika Selatan juga menunjukkan setiap 26 detik seorang wanita di Afrika Selatan mengalami kasus perkosaan. Akibatnya, hampir 10 juta penduduknya menderita HIV.

3.Rusia
Negara yang pernah menjadi negara adi daya saat masih menjadi bagian Uni Soviet ini memiliki tingkat kejahatan yang cukup tinggi. Hal ini mungkin juga disebabkan karena tingginya jumlah mafia dan gangster di Rusia yang melebihi jumlah polisinya. Kelompok gangster dan mafia ini memiliki pengaruh di seluruh dunia dengan kegiatan di seputar obat-obatan terlarang, perdagangan senpi, pengeboman, penyelundupan, pornografi, dan penipuan internet. Negara dengan wilayah terbesar di dunia ini memiliki kasus pembunuhan yang hampir terjadi di setiap 18 menit dan sekitar 84 orang tewas setiap hari. Selain pembunuhan, tahun lalu polisi Rusia mencatat 1,57 juta pencurian dan 334.440 perampokan.

4.Somalia
Negara yang disebut sebagai tanah aromatik pada jaman Mesir Kuno ini, terkenal di dunia internasional sebagai negara dengan perampoknya yang tidak kenal ampun. Pemerintahan Somalia yang tidak berfungsi secara efektif sejak terjadi perang saudara pada tahun 1991 ini, membuat keadaan negaratersebut menjadi kacau, tingkat perekonomian dan kesehatan menjadi semakin buruk, banyak pemuda miskin dan pengangguran di Somalia, memandang perampokan sebagai pilihan pekerjaan. Rekor terkenal para perampok ini adalah ketika berhasil menaklukan sebuah kapal tangker raksasa yang berbobot 318.000 ton milik Arab Saudi hanya dengan berbekal Speed Boat kecil dan pelontar granat. Kapal yang mengangkut minyak mentah sebanyak 2 juta barel seharga US $ 100 juta ini, dibajak pada tanggal 14 Novemeber 2008. Gerombolam bajak laut tersebut berpusat di desa dan kota kecil di sepanjang garis pantai Somalia, seperti di Ill, Hotwill, dan HaratHere.

5.Jamaika
Merupakan salah satu negara penghasil Bauksit terbesar di dunia. Jamaika memiliki reputasi buruk di bidang kejahatan seiring dengan semakin berkembangnya pariwisata di negara ini. Kebanyakan masalah kriminalitas muncul dari kelompok-kelompok gank, selain itu korupsi dan perdagangan obat ilegal berkontribusi juga terhadap peningkatan jumlah penyerangan, perampokan, dan pembunuhan. Tercatat pada bulan juni 2010 sedikitnya 60 orang tewas dalam bentrok antara pasukan keamanan Jamaika dengan kelompok pedagang narkoba. Pertempuran itu merupakan imbas perburuan gembong narkoba terkenal, Christofer Dudusco. Negara yang tergolong dalam negara golongan menengah ke bawah ini, memiliki rata-rata pembunuhan 5 kasus dalam satu harinya. Negara yang berpopulasi 2,6 juta jiwa ini juga terkenal akan penegakan hukum yang lemah dan tidak efektif.

6.Columbia
Negara terbesar ke-empat di Amerika Selatan ini terkenal dengan industri cocain ilegal dan pemerintahan terkorup. Negara yang juga memiliki keragaman etnik ini juga memiliki angka tinggi kasus penculikan dengan tebusan. Pemilihan korbannya sekitar para pengusaha, turis, jurnalis, dan ilmuwan. Meskipun modus penculikan adalah tebusan, namun tetap jarang ada korban yang kembali dengan selamat. Tercatat ada 2.338 penculikan di Columbia pada tahun 1998, kasus pembunuhan di negara ini 2 kali lipat lebih besar dari tingkat pembunuhan di New York. Namun, beberapa tahun terakhir angka krimilatisnya mulai menurun di bawah angka kriminalitas Afrika Selatan.

7.Venezuela
Negara yang juga terletak di Amerika bagian selatan ini memegang rekor nomor satu kasus kematian dengan senjata api. Pembunuhan terus meroket hingga 67 % sejak Hugo Shaves menjabat pada tahun 1999. Data resmi kriminalitas Venezuela menunjukkan hal yang mencemaskan yakni ada lebih dari 19.000 kasus pembunuhan selama tahun 2009. Dengan angka sebanyak itu, Venezuela menjadi negara paling keras di wilayah Karibia atau Amerika Latin. Tingginya angka pembunuhan dalam setahun melampaui Mexico, Brazil dan Elsavador. Di negara yang beribu kota Karakas ini, Anda dapat menyewa seorang pembunuh bayaran dengan harga termurah US$ 20. Hanya karena hal sepele seperti pengejekan atau hanya karena alasan tidak suka. Untuk meminimalisir terus menempelnya julukan negara berbahaya ini, maka pada tahun 2009 Parlemen Venezuela mengajukan Undang-Undang untuk menghambat penjualan permainan yang mengandung kekerasan. Dipercaya permainan yang mengandung konten kekerasan akan sangat berpengaruh pada perilaku dan mental anak-anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar